Minggu, 07 Desember 2014

KLASIFIKASI TIKUS

Tikus termasuk subordo-nya Myomorpha dalam family Muridae. Berikut klasifikasi lengkap tikus :


Kingdom                    : Animalia;

Phylum                      : Chordata;

Subphylum                : Vertebrata;

Class                         : Mammalia;

Subclass                    : Theria;

Infraclass                   : Eutheria;

Order                         : Rodentia;

Suborder                    : Myomorpha;

Superfamily                : Muroidea;

Family                        : Muridae;

Subfamily                  : Murinae;

Tribe                          : Rattini;

Division                      : Rattus;

Genus                        : Rattus dan Mus;

Species                      : Rattus, Norvegicus, Musculus, Tiomanicus dan Exulans;

       Sedangkan Bandicota indica (Bandicoot besar) dan Bandicoot bengalensis (Bandicoot kecil) termasuk ke dalam family Spalacidae dan genus Bandicota.

Rabu, 03 Desember 2014

ASAL DAN PENYEBARAN TIKUS


Rattus norvegicus

Tikus cokelat ini diperkirakan berasal dari Asia, secara perlahan menyebar ke wilayah Barat melalui jalur sistem perdagangan dan transportasi manusia.

Tikus cokelat mulai muncul di wilayah Eropa pada awal abad ke-18. Di wilayah Eropa Barat khususnya Copenhagen, kehadirannya muncul pada tahun 1716. Penyebarannya begitu cepat, sampai di Inggeris pada tahun 1728, di Perancis tahun 1750, di Norway tahun 1762 dan di Swedia pada tahun 1790, hingga ke Amerika Utara pada tahun 1775 dan sekarang hampir seluruh negara memilikinya. Walaupun lebih menyukai daerah tropis, namun tikus cokelat mampu beradaptasi di kawasan pantai daratan.

Dengan kemunculannya di banyak negara, sehingga beragam pula yang mengelompokkan tikus ini ke dalam subspecies. Padahal, hanya satu yaitu Rattus norvegicus yang dikenal dengan nama tikus cokelat.


Rattus rattus

Sebenarnya asal dan penyebaran tikus hitam lebih dikenal dibanding tikus cokelat. Tikus ini berasal dari Asia Tenggara dan beberapa negara kepulauan lainnya. Bentuk fisik aslinya dapat ditemukan di negara Malaysia, negara-negara Indochina dan di sepanjang utara sungai Yangtze di China, serta di area pegunungan Himalaya di India.

Dengan meningkatnya sistem jalur perdagangan, tikus ini menyebar ke wilayah Barat melalui India ke daerah Timur Tengah. Mereka juga terbawa oleh kapal perdagangan dari India menuju Laut Merah, Mediterania Timur dan Afrika Timur. Belum diketahui dengan pasti sejak tahun kapan penyebaran tersebut terjadi, sebab pada jaman Romawi dan Yunani kuno tikus hitam ini sudah tidak asing lagi bagi mereka. Tikus hitam ini juga ditemukan di dalam gua Pleistocene (gua jaman es) di daerah Crete (Yunani) dan di suatu danau tempat pembuangan sampah manusia purba di Jerman.

Species tikus ini tidak sampai di wilayah Eropa Barat hingga abad pertengahan karena berkecamuknya perang salib disana. Namun, sisa peninggalannya telah ditemukan di Romawi pada abad ke-15 (penanggalan York). Hingga pada akhir abad pertengahan, species Rattus rattus ditetapkan sebagai penyebar penyakit plague. Sejak penetapan itu maka dimulailah pengeksplorasian tikus ini, rekaman catatan pertama muncul pada tahun 1544 di Peru. Pada tahun 1615, tikus ini ternyata sudah menyebar ke wilayah Bermuda dan pada awal abad ke-17 masuk ke wilayah Virginia (Amerika Serikat). Pada waktu yang sama juga dilaporkan bahwa tikus ini telah masuk dari Nova Scatia (Kanada). Mereka menyebar begitu cepat hingga akhir abad ke-18 ditemukan di sepanjang timur pesisir pantai Amerika Serikat.

Dan sekarang, tikus ini telah ditemukan hampir di seluruh negara di dunia terlebih lagi di kawasan zona beriklim sedang tikus ini populasinya begitu besar dan lebih agresif dibanding dengan tikus cokelat. Keberadaanya lebih sering ditemukan di daerah pelabuhan dan di dalam ruangan, rumah atau bangunan lainnya.

Rattus rattus memiliki banyak subspecies diantaranya R. r. argentiventer (tikus sawah), R. r. diardii (tikus rumah) dan R. r. jalorensis (tikus pohon) yang semuanya dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara. Mereka dengan baik dapat mengatur dan menyesuaikan warna bulu dan perilakunya sesuai kondisi tempat mereka berada. Namun, ada juga yang tidak setuju jika tikus ini memiliki berbagai variasi warna bulu atau salah satu species tikus. Sehingga, akhirnya muncullah argumen-argumen akademis tentang taksonomi dan klasifikasi Rattus rattus di masing-masing daerah ataupun negara.


 Mus musculus

 Kemunculan Mus musculus (tikus rumah) pertama kali berasal dari wilayah stepa (padang rumput) di perbatasan Iran dengan Rusia. Saat ini, tikus rumah liar (M. musculus wagnerii) masih ada di daerah stepa tersebut. Penting untuk dicatat, bahwa ketika manusia membudidayakan tanaman sereal, maka bisa dipastikan tikus ini akan muncul dan akan bergerak mencari lumbung-lumbung penyimpanan hasil panen tanaman sereal tersebut.

Dari daerah stepa negara tersebut di atas, tikus rumah ini menyebar ke negara-negara lainnya melalui sistem jalur perdagangan dan transportasi manusia. Beberapa diantaranya menyebar ke selatan dan timur hingga ke wilayah barat daerah tersebut. Kemunculannya diketahui dengan baik di wilayah Mesir dan sejak itulah kucing begitu diagungkan disana karena kemampuannya dalam mengurangi serangan tikus pada lumbung-lumbung makanan mereka.

Bast (Dewi Kucing Mesir)

Di Eropa sendiri ada dua subspecies tikus ini, yaitu M. m. domesticus (dari wilayah Utara) dan M. m. brevirostris (dari wilayah Selatan). M. m. domesticus ikut terbawa kapal Inggeris, Belanda dan Perancis ke wilayah utara negara Amerika Serikat. Sedangkan M. m. brevirostris terbawa oleh para penjelajah dari Spanyol dan Portugal ke Amerika Latin dan California. Tikus rumah ini mulai diketahui muncul di United Kingdom pada abad ke-9, namun belum diketahui secara jelas bagaimana dan kapan tikus ini tiba disana.

Subspecies lainnya yaitu M. m. spicilegus juga telah berkembang di wilayah selatan Rusia. Tikus ini sekarang juga dapat ditemukan di Eropa Tengah, Scandinavia dan wilayah utara Rusia. Sampai saat ini perdebatan argumen akademis tentang taksonomi dan nomenklatur mengenai Mus musculus masih belum selesai. Namun, tetap saja tikus ini telah menyebar dengan sangat cepat dibandingkan seluruh mamalia yang ada di semua zona geografi dan iklim di dunia ini. 


Rattus tiomanicus

Tikus yang dikenal dengan tikus pohon ini adalah suatu spesies tikus dari familia Muridae. Tikus ini diperkirakan berasal dari Malaysia. Dan sekarang, tikus ini juga dapat ditemukan di Semenanjung Malaysia, Thailand, Philipina dan Indonesia.


Rattus exulans

Tikus ini sering disebut dengan tikus ladang. Tikus ini berasal dari Perancis menyebar ke Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, China, Taiwan, Philipina, Malaysia, Singapore, Indonesia, Papua Nugini bahkan sampai ke Australia.

tikus ladang tersebar luas mulai dari Taiwan, Filipina, Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, China, Malaysia hingga ke Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Buru, Lombok, Sumbawa, Flores).


Bandicota indica

Bandicoot besar ini berasal dari India ini sekarang sudah menyebar ke hampir banyak negara, diantaranya Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan, Nepal, Burma, China, Taiwan, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam dan Indonesia.


Bandicota bengalensis

Sama seperti Bandicota indica, Bandicoot kecil ini juga berasal dari India. Saat ini penyebarannya ditemukan di Pakistan, Myanmar, Sri Lanka hingga ke Indonesia.




Kajian Penulis tentang Asal Usul Tikus Dalam Pandangan Islam



H. R. Bukhari No. 3305 :

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW pernah bersabda: "Sekelompok orang Bani Israil hilang tanpa diketahui keberadaan mereka. Diberitahukan kepadaku bahwa mereka dikutuk menjadi tikus. Karena itu, jika susu onta diletakkan di depan tikus ia tidak mau meminumnya, tetapi jika susu kambing diletakkan di depan tikus ia akan meminumnya". Kata Abu Hurairah : Maka aku memberitahukan hal itu kepada Ka'b, kemudian dia bertanya: "Apakah kamu telah mendengarnya dari Nabi SAW ?" Saya menjawab: "Ya". Ka'b bertanya seperti itu berulang kali kepada saya, kemudian saya mengatakan: "Apakah saya membaca kitab Taurat ?"


H. R. Muslim No. 5315 :

Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW. Bersabda : “Satu kaum dari Bani Israel telah hilang lenyap tanpa diketahui sebab apa yang telah dikerjakan dan tidak terlihat, kecuali (dalam bentuk) tikus. Tidakkah kamu lihat, jika (tikus tiu) diberi susu unta, ia tidak meminumnya, tetapi jika diberi susu kambing ia meminumnya”.


Buku Hayatul-Hayawan (Syekh Ad-Damiriy) :

Dari riwayat Hadits Zaed bin Aslam ra. : “Bahwasanya pada saat Nabi Nuh a.s. berada di dalam bahtera, diantara para penghuni bahtera saat itu merasa tidak nyaman dengan keberadaan tikus, karena sang tikus selalu merusak makanan dan harta benda mereka. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada seekor singa, dan sang singa menjadi bersin, dari bersin sang singa Allah SWT ciptakan kucing, maka amanlah para penghuni kapal karenanya, tikus menjadi takut dengan kucing, bahkan kucing memangsanya.


Cerita Orang-Orang Tua :

Ada riwayat yang mengatakan bahwa ketika Allah Azzawajalla hendak menurunkan azab kepada kaum Nabi Nuh a.s. yang ingkar, maka Allah Azzawajalla memerintahkan agar Nabi Nuh a.s membina kapal besar untuk mengangkut pengikut-pengikutnya serta menyelamatkan hewan-hewan berpasangan sebelum azab diturunkan. Iblis laknatullah pun turut menyertai Nabi Nuh a.s untuk menyelamatkan dirinya. Maka setelah azab diturunkan, banjir besar datang, maka berlayarlah kapal Nabi Nuh a.s mengelilingi dunia. Maka sepanjang pelayaran itu, terjadilah beberapa permasalahan dan keajaiban.

Nabi Nuh a.s gusar karena najis hewan dan manusia memenuhi kapal sehingga menyebabkan timbul rasa yang kurang nyaman bagi pengikut-pengikutnya. Maka Nabi Nuh a.s berdo’a dan memohon kepada Allah Azzawajalla. “Wahai Tuhanku, kapalku telah penuh dengan najis, maka berilah petunjuk agar dapat aku menyelesaikan masalah ini”. Maka Allah Azzawajalla berfirman : “Wahai Nuh, belailah gajah itu, niscaya keluar darinya hewan yang akan membersihkan najis-najis itu”. Maka setelah dibelai, keluarlah segerombolan babi dari gajah dan segera membersihkan semua najis-najis sehingga bersih tanpa tersisa sedikitpun.

Iblis pun cemburu dengan mukjizat Nabi Nuh a.s maka dia pun mencoba membelai gajah. Dengan izin Allah Azzawajallah keluar darinya tikus yang banyak lalu merusakkan kapal Nabi Nuh a.s. Sehingga dikhawatirkan akan menenggelamkan kapal, maka Nabi Nuh a.s. berdoa dan meminta kepada Allah Azzawajalla : “Wahai Allah, kapalku telah dirusakkan oleh tikus, aku takut seandainya kapalku karam, maka berilah petunjuk kepadaku agar dapat aku selesaikan masalah ini“. Maka Allah Azzawajalla berfirman :
“Wahai Nuh, belailah harimau itu, maka akan keluar darinya hewan yang akan memusnahkan tikus-tikus itu“. Maka setelah dibelai oleh Nabi Nuh a.s maka keluarlah dari harimau itu kucing-kucing dan memakan tikus-tikus tersebut sehingga licin dan tidak tersisa sedikitpun.

Wallahua’alam



Untuk konsultasi, silahkan hubungi contact person di bawah :
Khomeini Abdillah
HP. 0853 7370 4510
khomeiniabdillah0703@gmail.com

Jumat, 28 November 2014

SPECIES UMUM TIKUS DI INDONESIA


Rattus norvegicus

        Belum ada yang menguraikan secara lengkap tentang tikus ini. Ada dua nama yang paling sering diberikan pada tikus ini yaitu tikus Norway dan tikus Brown (cokelat). Warna bulu bukanlah merupakan indikasi species, umumnya tikus ini juga dijumpai berwarna abu-abu. Demikian juga tikus ini bukan berarti hanya ada di negara Norway, meskipun nama Norway diberikan pada tahun 1769 terhadap specimennya yang berasal dari negara itu. Tikus Common (umum) juga merupakan nama lain yang sering digunakan pada tikus ini, akan tetapi bukan berarti seluruh negara di dunia memiliki species tikus ini. Termasuk nama lainnya adalah tikus Wharf (dermaga), tikus Sewer (penjahit) dan tikus House (rumah). Apapun nama yang diberikan, tikus ini adalah Rattus norvegicus yang dikenal sebagai tikus Brown (cokelat).

Rattus rattus


        Seperti Rattus norvegicus, tikus ini juga mempunyai banyak nama. Tikus Ship (kapal), Roof (atap) dan Black (hitam) umumnya digunakan untuk tikus ini, akan tetapi tikus ini bukan berarti selalu berada di kapal, atap dan berwarna hitam. Tikus ini memiliki banyak subspecies, tergantung tempat dimana subspeciesnya ditemukan, sebagai contoh : R. r. alexandricus (ditemukan di Alexandrine), R. r. mindanensis (ditemukan di sawah), R. r. frugivorus (tikus buah), R. r. diardii (ditemukan di lingkungan rumah atau bangunan lainnya), R. r. jalorensis, R. r. argentiventer (tikus sawah) dan lain-lain. Namun, apapun nama dan kelompoknya, tikus ini lebih tepat dinamakan sebagai tikus Black (hitam).

Mus musculus


        Di beberapa negara, Mus musculus dikenal sebagai tikus rumah, walaupun beberapa otoritas keilmuan menganggap tikus ini merupakan kelompok dari species atau subspecies tikus tertentu. Jika memang benar demikian, kenapa tidak ada satu kesepakatan yang sama tentang species atau subspecies tikus ini.

Bandicota indica (Bandicoot besar)


       Tikus asli dari Bangladesh; Cambodia; China; Hong Kong; India; Lao People's Democratic Republic; Malaysia; Myanmar; Nepal; Sri Lanka; Thailand dan Vietnam ini juga sering disebut dengan tikus wirok. Tikus ini umumnya seringan ditemukan di lapangan terbuka, desa dan kota. Secara alami juga ditemukan di area rawa-rawa dan di sawah dataran rendah.

Bandicota bengalensis (Bandicoot kecil)


        Tikus asli dari India; Malaysia; Myanmar; Nepal; Pakistan; Sri Lanka; Thailand ini juga sebahagian besar ditemukan di lahan pertanian seperti sawah padi dan di perkotaan. Habitat alaminya berada di area rawa-rawa, hutan bakau, tropis dan subtropis.


Rattus tiomanicus


       Rattus tiomanicus dikenal sebagai tikus pohon atau tikus Malaysia. Tikus ini hidup di daerah hutan pesisir, hutan bakau, atau padang rumput. Habitat tikus ini pada umumnya berada pada berbagai tanaman perkebunan dan kehutanan, tetapi sering juga ditemukan di lahan persawahan, taman, semak belukar, padang rumput, lapangan terbuka dan pekarangan rumah, serta membuat sarang di pelepah daun, celah-celah pohon, tumpukan kayu dan dedaunan kering di tanah. 

Rattus exulans


       Tikus ini dikenal dengan sebutan tikus ladang atau tikus Polynesian, dapat hidup dalam berbagai habitat termasuk padang rumput, semak belukar dan hutan, tempat yang dibuat oleh manusia (rumah, pasar, lumbung, serta lahan budidaya pertanian), asalkan memiliki persediaan makanan yang cukup dan tempat tinggal yang sesuai. Tikus ladang juga mampu memanjat pohon untuk mencari makanan dan biasanya bertahan hidup pada permukaan tanah di bawah 1.000 mdpl.
 



Untuk konsultasi, silahkan hubungi Contact person di bawah :
Khomeini Abdillah
HP. 0853 7370 4510
khomeiniabdillah0703@gmail.com