Rattus norvegicus
Tikus cokelat ini
diperkirakan berasal dari Asia, secara perlahan menyebar ke wilayah Barat
melalui jalur sistem perdagangan dan transportasi manusia.
Tikus cokelat mulai
muncul di wilayah Eropa pada awal abad ke-18. Di wilayah Eropa Barat khususnya Copenhagen,
kehadirannya muncul pada tahun 1716. Penyebarannya begitu cepat, sampai di
Inggeris pada tahun 1728, di Perancis tahun 1750, di Norway tahun 1762 dan di
Swedia pada tahun 1790, hingga ke Amerika Utara pada tahun 1775 dan sekarang hampir
seluruh negara memilikinya. Walaupun lebih menyukai daerah tropis, namun tikus
cokelat mampu beradaptasi di kawasan pantai daratan.
Dengan kemunculannya
di banyak negara, sehingga beragam pula yang mengelompokkan tikus ini ke dalam subspecies. Padahal, hanya satu yaitu Rattus norvegicus yang dikenal dengan
nama tikus cokelat.
Rattus rattus
Sebenarnya asal dan
penyebaran tikus hitam lebih dikenal dibanding tikus cokelat. Tikus ini berasal
dari Asia Tenggara dan beberapa negara kepulauan lainnya. Bentuk fisik aslinya
dapat ditemukan di negara Malaysia, negara-negara Indochina dan di sepanjang
utara sungai Yangtze di China, serta di area pegunungan Himalaya di India.
Dengan meningkatnya
sistem jalur perdagangan, tikus ini menyebar ke wilayah Barat melalui India ke
daerah Timur Tengah. Mereka juga terbawa oleh kapal perdagangan dari India
menuju Laut Merah, Mediterania Timur dan Afrika Timur. Belum diketahui dengan
pasti sejak tahun kapan penyebaran tersebut terjadi, sebab pada jaman Romawi
dan Yunani kuno tikus hitam ini sudah tidak asing lagi bagi mereka. Tikus hitam
ini juga ditemukan di dalam gua Pleistocene (gua jaman es) di daerah Crete
(Yunani) dan di suatu danau tempat pembuangan sampah manusia purba di Jerman.
Species tikus ini
tidak sampai di wilayah Eropa Barat hingga abad pertengahan karena
berkecamuknya perang salib disana. Namun, sisa peninggalannya telah ditemukan
di Romawi pada abad ke-15 (penanggalan York). Hingga pada akhir abad
pertengahan, species Rattus rattus
ditetapkan sebagai penyebar penyakit plague.
Sejak penetapan itu maka dimulailah pengeksplorasian tikus ini, rekaman catatan
pertama muncul pada tahun 1544 di Peru. Pada tahun 1615, tikus ini ternyata
sudah menyebar ke wilayah Bermuda dan pada awal abad ke-17 masuk ke wilayah
Virginia (Amerika Serikat). Pada waktu yang sama juga dilaporkan bahwa tikus
ini telah masuk dari Nova Scatia (Kanada). Mereka menyebar begitu cepat hingga
akhir abad ke-18 ditemukan di sepanjang timur pesisir pantai Amerika Serikat.
Dan sekarang, tikus
ini telah ditemukan hampir di seluruh negara di dunia terlebih lagi di kawasan
zona beriklim sedang tikus ini populasinya begitu besar dan lebih agresif
dibanding dengan tikus cokelat. Keberadaanya lebih sering ditemukan di daerah
pelabuhan dan di dalam ruangan, rumah atau bangunan lainnya.
Rattus rattus memiliki banyak subspecies diantaranya R. r. argentiventer (tikus sawah), R. r. diardii (tikus rumah) dan R. r. jalorensis (tikus pohon) yang
semuanya dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara. Mereka dengan baik
dapat mengatur dan menyesuaikan warna bulu dan perilakunya sesuai kondisi
tempat mereka berada. Namun, ada juga yang tidak setuju jika tikus ini memiliki
berbagai variasi warna bulu atau salah satu species tikus. Sehingga, akhirnya
muncullah argumen-argumen akademis tentang taksonomi dan klasifikasi Rattus rattus di masing-masing daerah
ataupun negara.
Mus musculus
Kemunculan Mus
musculus (tikus rumah) pertama kali berasal dari wilayah stepa (padang
rumput) di perbatasan Iran dengan Rusia. Saat ini, tikus rumah liar (M. musculus wagnerii) masih ada di daerah
stepa tersebut. Penting untuk dicatat, bahwa ketika manusia membudidayakan
tanaman sereal, maka bisa dipastikan tikus ini akan muncul dan akan bergerak
mencari lumbung-lumbung penyimpanan hasil panen tanaman sereal tersebut.
Dari daerah stepa
negara tersebut di atas, tikus rumah ini menyebar ke negara-negara lainnya
melalui sistem jalur perdagangan dan transportasi manusia. Beberapa diantaranya
menyebar ke selatan dan timur hingga ke wilayah barat daerah tersebut.
Kemunculannya diketahui dengan baik di wilayah Mesir dan sejak itulah kucing
begitu diagungkan disana karena kemampuannya dalam mengurangi serangan tikus
pada lumbung-lumbung makanan mereka.
Bast (Dewi Kucing Mesir)
Di Eropa sendiri ada
dua subspecies tikus ini, yaitu M. m.
domesticus (dari wilayah Utara) dan M.
m. brevirostris (dari wilayah Selatan). M.
m. domesticus ikut terbawa kapal Inggeris, Belanda dan Perancis ke wilayah
utara negara Amerika Serikat. Sedangkan M.
m. brevirostris terbawa oleh para penjelajah dari Spanyol dan Portugal ke
Amerika Latin dan California. Tikus rumah ini mulai diketahui muncul di United
Kingdom pada abad ke-9, namun belum diketahui secara jelas bagaimana dan kapan
tikus ini tiba disana.
Subspecies lainnya
yaitu M. m. spicilegus juga telah
berkembang di wilayah selatan Rusia. Tikus ini sekarang juga dapat ditemukan di
Eropa Tengah, Scandinavia dan wilayah utara Rusia. Sampai saat ini perdebatan
argumen akademis tentang taksonomi dan nomenklatur mengenai Mus musculus masih belum selesai. Namun,
tetap saja tikus ini telah menyebar dengan sangat cepat dibandingkan seluruh
mamalia yang ada di semua zona geografi dan iklim di dunia ini.
Rattus tiomanicus
Tikus yang dikenal
dengan tikus pohon ini adalah suatu spesies tikus dari familia Muridae. Tikus
ini diperkirakan berasal dari Malaysia. Dan sekarang, tikus ini juga dapat
ditemukan di Semenanjung Malaysia, Thailand, Philipina dan Indonesia.
Rattus exulans
Tikus ini sering
disebut dengan tikus ladang. Tikus ini berasal dari Perancis menyebar ke
Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, China, Taiwan,
Philipina, Malaysia, Singapore, Indonesia, Papua Nugini bahkan sampai ke
Australia.
tikus ladang tersebar luas mulai
dari Taiwan, Filipina, Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, China,
Malaysia hingga ke Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Buru,
Lombok, Sumbawa, Flores).
Bandicota indica
Bandicoot besar ini
berasal dari India ini sekarang sudah menyebar ke hampir banyak negara,
diantaranya Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan, Nepal, Burma, China, Taiwan, Thailand,
Laos, Kamboja, Vietnam dan Indonesia.
Bandicota bengalensis
Sama seperti Bandicota indica, Bandicoot kecil ini juga berasal dari
India. Saat ini penyebarannya ditemukan di Pakistan, Myanmar, Sri Lanka hingga
ke Indonesia.
Kajian Penulis tentang Asal Usul Tikus
Dalam Pandangan Islam
H.
R. Bukhari No. 3305 :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Nabi SAW pernah bersabda: "Sekelompok orang Bani Israil hilang tanpa
diketahui keberadaan mereka. Diberitahukan kepadaku bahwa mereka dikutuk
menjadi tikus. Karena itu, jika susu onta diletakkan di depan tikus ia tidak
mau meminumnya, tetapi jika susu kambing diletakkan di depan tikus ia akan
meminumnya". Kata Abu Hurairah : Maka aku memberitahukan hal itu kepada
Ka'b, kemudian dia bertanya: "Apakah kamu telah mendengarnya dari Nabi SAW
?" Saya menjawab: "Ya". Ka'b bertanya seperti itu berulang kali
kepada saya, kemudian saya mengatakan: "Apakah saya membaca kitab Taurat ?"
H.
R. Muslim No. 5315 :
Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah
SAW. Bersabda : “Satu kaum dari Bani Israel telah hilang lenyap tanpa diketahui
sebab apa yang telah dikerjakan dan tidak terlihat, kecuali (dalam bentuk)
tikus. Tidakkah kamu lihat, jika (tikus tiu) diberi susu unta, ia tidak
meminumnya, tetapi jika diberi susu kambing ia meminumnya”.
Buku
Hayatul-Hayawan (Syekh Ad-Damiriy) :
Dari riwayat Hadits Zaed bin Aslam ra.
: “Bahwasanya pada saat Nabi Nuh a.s. berada di dalam bahtera, diantara para
penghuni bahtera saat itu merasa tidak nyaman dengan keberadaan tikus, karena
sang tikus selalu merusak makanan dan harta benda mereka. Kemudian Allah SWT
menurunkan wahyu kepada seekor singa, dan sang singa menjadi bersin, dari
bersin sang singa Allah SWT ciptakan kucing, maka amanlah para penghuni kapal
karenanya, tikus menjadi takut dengan kucing, bahkan kucing memangsanya.
Cerita
Orang-Orang Tua :
Ada riwayat
yang mengatakan bahwa ketika Allah Azzawajalla hendak menurunkan azab kepada
kaum Nabi Nuh a.s. yang ingkar, maka Allah Azzawajalla memerintahkan agar Nabi
Nuh a.s membina kapal besar untuk mengangkut pengikut-pengikutnya serta
menyelamatkan hewan-hewan berpasangan sebelum azab diturunkan. Iblis
laknatullah pun turut menyertai Nabi Nuh a.s untuk menyelamatkan dirinya. Maka
setelah azab diturunkan, banjir besar datang, maka berlayarlah kapal Nabi Nuh
a.s mengelilingi dunia. Maka sepanjang pelayaran itu, terjadilah beberapa
permasalahan dan keajaiban.
Nabi Nuh
a.s gusar karena najis hewan dan manusia memenuhi kapal sehingga menyebabkan
timbul rasa yang kurang nyaman bagi pengikut-pengikutnya. Maka Nabi Nuh a.s
berdo’a dan memohon kepada Allah Azzawajalla. “Wahai Tuhanku, kapalku telah
penuh dengan najis, maka berilah petunjuk agar dapat aku menyelesaikan masalah
ini”. Maka Allah Azzawajalla berfirman : “Wahai Nuh, belailah gajah itu,
niscaya keluar darinya hewan yang akan membersihkan najis-najis itu”. Maka setelah
dibelai, keluarlah segerombolan babi dari gajah dan segera membersihkan semua najis-najis
sehingga bersih tanpa tersisa sedikitpun.
Iblis pun
cemburu dengan mukjizat Nabi Nuh a.s maka dia pun mencoba membelai gajah. Dengan
izin Allah Azzawajallah keluar darinya tikus yang banyak lalu merusakkan kapal
Nabi Nuh a.s. Sehingga dikhawatirkan akan menenggelamkan kapal, maka Nabi Nuh a.s. berdoa
dan meminta kepada Allah Azzawajalla : “Wahai Allah, kapalku telah dirusakkan
oleh tikus, aku takut seandainya kapalku karam, maka berilah petunjuk kepadaku
agar dapat aku selesaikan masalah ini“. Maka Allah Azzawajalla berfirman :
“Wahai Nuh, belailah harimau itu, maka akan keluar darinya hewan yang akan memusnahkan tikus-tikus itu“. Maka setelah dibelai oleh Nabi Nuh a.s maka keluarlah dari harimau itu kucing-kucing dan memakan tikus-tikus tersebut sehingga licin dan tidak tersisa sedikitpun.
“Wahai Nuh, belailah harimau itu, maka akan keluar darinya hewan yang akan memusnahkan tikus-tikus itu“. Maka setelah dibelai oleh Nabi Nuh a.s maka keluarlah dari harimau itu kucing-kucing dan memakan tikus-tikus tersebut sehingga licin dan tidak tersisa sedikitpun.
Wallahua’alam
Untuk konsultasi, silahkan hubungi contact person di bawah :
Khomeini Abdillah
HP. 0853 7370 4510
khomeiniabdillah0703@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar