Rabu, 19 November 2014

Kenapa Tikus Menjadi Hama ..?


       Hampir lebih dari 5000 species mamalia yang ada di bumi ini, sekitar lebih dari 40% nya adalah hewan pengerat. Mulai dari tikus Pygmy (pengerat yang paling kecil) hingga Capybara (pengerat yang paling besar).

Tikus Pygmy 


Capybara

Lantas, kenapa tikus dianggap sebagai hama ?
Ada 3 (tiga) alasan untuk menetapkan tikus sebagai hama, diantaranya yaitu :
1.  Menyebabkan kerugian ekonomi akibat kerusakan dan kehilangan hasil produksi makanan dan material;
2.  Menyebarkan penyakit;
3.  Tidak disukai (dibenci) oleh kebanyakan manusia.
       Dua alasan pertama tersebut di atas saja sebenarnya sudah cukup, akan tetapi terjadinya perubahan atau gangguan sikap dan mental kebanyakan manusia terhadap tikus maka ditetapkanlah 3 (tiga) alasan tersebut di atas.
       Pada sektor budidaya tanaman, Pemerintah Republik Indonesia dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman mengumumkan bahwa apabila setelah dilakukan pemantauan dan pengamatan ternyata tikus telah   merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tanaman dan mengakibatkan kerugian, maka tikus dikategorikan sebagai organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
        Selain sebagai hama dan OPT, tikus merupakan pembawa dan penyebar penyakit terutama plague kepada manusia, sehingga perlu tindakan eliminasi segera terhadap kehadiran dan keberadaan tikus. Akan tetapi sayangnya, manusia itu sendirilah yang telah menyebabkan kehadiran tikus. Dengan membiarkan lingkungan, bangunan, gudang dan tumpukan sampah yang kotor dan tidak standar, serta mebiarkan gulma, rumput atau semak belukar dan konservasi lahan yang tidak tepat, maka kehadiran dan keberadaan tikus akan sulit untuk dikurangi.




Untuk konsultasi, silahkan hubungi contact person di bawah :
Khomeini Abdillah
HP. 0853 7370 4510
khomeiniabdillah0703@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar